Iklan 1

Thursday 2 September 2021

CARA SAMBUNG ALPUKAT

A. Sekilas Tentang Alpukat

Alpukat (Latin: Persea americana). Buah Alpukat relatif aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh penderita sakit Maag sekalipun. Oleh karena itu saya tertarik untuk memperbanyak tanaman alpukat untuk ditanam sendiri. Saya sendiri sangat menyukai buah alpukat, rasanya sangat nikmat apalagi ketika dicicipi dengan cara dihaluskan dan dicampur dengan gula merah.


Selain untuk ditanam sendiri, ternyata banyak juga kenalan yang tertarik dengan tanaman alpukat hasil sambung. Bahkan ada beberapa rekan yang mengundang saya untuk menyambung tanaman alpukat di halaman rumahnya. Sebagai mas kawinnya, mereka bersedia berbagi bibit yang sudah jadi. Hal ini bukan sesuatu yang wajib, akan tetapi sebatas keridloan mereka karena keinginannya memilki alpukat hasil sambung telah tercapai.


Lama-kelamaan bahkan ada yang membeli bibit alpukat hasil sambung pucuk di halaman rumah . Ya, tentu saja. Di sekeliling rumah  yang tidak terlalu luas memang dpenuhi dengan beberapa jenis bibit tanaman hasil sambung, di antaranya kelengkeng, jambu biji, jambu air, jeruk lemon Kalifornia, Jeruk Purut, Jeruk Nipis, Manggis, Lada Sambung Melada, Jeruk Purut, Daun Jeruk, Mangga, dll.

B. Cara Perbanyakan Tanaman Alpukat

1. Secara Generatif

Tanaman alpukat bisa diperbanyak melalui biji, perbanyakan tanaman melalui biji ini dikenal dengan istilah perkembangbiakan tanaman secara generatif karena biji terbentuk apabila serbuk sari (sel kelamin jantan pada tanaman) membuahi kepala putik (sel kelamin betina pada tanaman). Biji alpukat dapat ditumbuhkan dengan mudah, pertumbuhan sangat pesat, tanaman tumbuh tegak dan kokoh, daun lebat dan sehat. Akan tetapi, bibit alpukat hasil tanam biji cenderung lambat berproduksi dan seringkali sifatnya tidak sebagus pohon indukan. Oleh karena itu, perbanyakan bibit alpukat secara generatif sudah mulai ditinggalkan oleh para petani yang menginginkan panen relatif yang cepat dan seragam.

2. Secara Vegetatif

 Menurut ilmu Biologi, perkembangbiakan tanaman secara vegetatif adalah  perkembangbiakan tanaman tanpa melalui pertemuan serbuk sari dan  kepala putik. Perkembangbiakan tanaman secara vegetatif  bisa dilakukan dengan cara stek, cangkok, merunduk, okulasi dan grafting (sambung).

Cara perbanyakan Alpukat yang akan penulis sampaikan melalui postingan ini adalah Teknik Sambung Pucuk.

C. Teknik Sambung Pucuk Tanaman Alpukat

Bahan dan alat

    1. Batang bawah hasil semai biji
    2. Batang atas/Entres
    3. Pisau
    4. Tali plastik 
    5. Kantung plastik

a. Persiapan Batang Bawah 

Batang bawah lebih dikenal dengan istilah seedling. Sambung pucuk atau istilah dalam Bahasa Inggrisnya grafting, pada dasarnya merupakan teknik perbanyakan tanaman gabungan, maksudnya, pada tahap awal kita menyemai biji tanaman terlebih dahulu. Jadi,pada tahap awal kita menempuh perkembangbiakan tanaman secara generatif. Setelah tanaman cukup umur baru bisa dilakukan okulasi ataupun grafting. 


 Batang bawah sudah cukup umur dan siap disambung

Berikut ini akan penulis paparkan ciri-ciri batang bawah yang baik dan siap disambung pucuk:

  • Biji alpukat  yang akan dijadikan batang bawah berasal dari   buah matang di pohon, artinya buah yang benar-benar sudah tua. Bibit yang berasal dari biji yang tua umumnya memiliki daya tumbuh yang baik.
  • Diameter  batang bawah minimal 1 Cm, kecuali untuk sambung dini
  • Pertumbuhan sedang aktif, ditandai dengan kambium sedang optimal (bila dipotong mengeluarkan cairan

 b. Batang Atas/Entres

Batang atas atau lebih populer dengan sebutan entres diambil dari pohon indukan berkualitas. Pohon indukan sebagai sumber entres harus merupakan pohon unggulan d meanmenuhi beberapa syarat, diataranya:

    • Pohon induk sudah cukup umur, minimal sudah 3 kali berbuah
    • Berbuah lebat dengann rasa sesuai selera
    • Sehat (terbebas dari gangguan penyakit)
    • Cocok dengan iklim setempat

 c. Pengambilan entres

Entres yang baik memiliki ciri sebagai berikut:

    • Pertumbuhan normal, terbebas dari penyakit
    • Pertumbuhan pucuk pada calon entres sedang aktif
    • Tingkat ketuaan sedang (tidak terlalu tua maupun muda)

 

 d. Langkah Penyambungan

  1. Batang bawah yang terpilih dipotong sekitar 15-20 Cm dari pangkal batang. Batas pemotongan batang bawah ini tentunya bukan suatu aturan yang paten, akan tetapi merupakan rata-rata peralkuan di lapangan saja. Pemotongan bisa dilakukan pada ketinggian tertentu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi batang bawah. Apabila batang bawah sudah tinggi dan besar, maka pemotongan dilakukan dengan mencari titik sambung ideal di mana kambium masih aktif dan batang tidak terlalu keras. Kambium yang masih aktif dan batang yang tidak teralu tua akan mempercepat pertautan antara entres dan seedling. Bila batang bawah terlalu besar dan tua maka teknik yang digunakan adalah sambung sisi atau top working. Dalam hal sambung pucuk alpukat, ada beberapa teknik. Di antaranya sambung celah, sambung cemeti, whip and tounge, dll. Akan tetapi bila dilihat dari segi kepraktisan dan kecepatan kerja, yang paling sering digunakan adalah teknik sambung celah biasa.

Ujung pemotongan batang bawah boleh diratakan ataupun dibiarkan tetap miring.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

 

Bila memungkinkan sisakan daun pada batang bawah,
supa fotosintesis tetap dapat berlangsung sebelum entres memiliki daun

  • Sebelum batang bawah dipotong, kita harus mencari titik potong yang paling ideal. Maksudnya, diameter batang bawah diusahakan sama atau mendekati besarnya entres. Hal ini dimaksudkan supaya bidang sayatan batang bawah dan entres saling menutupi dengan sempurna, sehingga aliran air dan nutrisi dari batang bawah dapat tersalur ke batang atas (entres). Meskipun tidak menemukan diameter yang sama persis, penyambungan tetap isa dilakukan. Cara menyiasatinya adalah dengan menempatkan bidang sayatan entres pada salah satu sisi bidang sayatan batang bawah.

 2. Entres terpilih disayat miring di kedua sisi. Untuk menghasilkan bidang hasil sayatan yang           panjang,       sudut kemiringan harus di bawah 45 derajat. Usahakan agar bidang hasil sayatan membentuk permukaan lurus segaris dan rata. Permukaan sayatan yang halus juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sambungan, oleh karena itu dibutuhkan mata pisau yang tajam dan rata. 

        

Sayat miring di kedua sisi dengan pisau yang tajam

 3. Belah ujung batang bawah di titik bekas pemotongan dengan kedalaman sesuai dengan panjang bidang sayatan entres. Lalu masukkan entres pada celah yang terbentuk dari belahan batang bawah. Penempatan entres yang sempurna dan saling menutupi dengan celah batang bawah adalah kunci utama keberhasilan penyambungan.


 Tempatkan entres pada celah belahan seedling secara presisi

4. Lilit atau ikat titik sambungan dengan menggunakan tali pita plastik kemasan es mambo atau plastik lain yang lentur tapi kuat. Pelilitan atau pengikatan dimulai dari bawah ke atas kemudian kembali ke bawah lalu lakukan pengikatan atau penguncian. Pelilitan dimulai dari bawah ke atas dimana lilitan kedua menutupi lilitan pertama dimaksudkan agar bila ada air dari atas tidak masuk ke dalam titik sambungan, metode pelilitan ini meniru sususan genting pada rumah.


5. Lakukan penyungkupan

  • Penyungkupan bertujuan untuk mengurangi penguapan berlebih dari  entres, karena bila kelembaban entres sangat minim, kemungkinan besar entres akan mengering dan mati.

  • Penyungkupan bisa dilakukan secara massal ataupun secara individu. Penyungkupan secara massal adalah dengan cara memasukkan banyak tanaman dalam satu sungkup berukuran besar. Sedangkan penyungkupan individual dilakukan dengan cara satu tanaman ditutup dengan satu kantung plastik, boleh dengan menggunakan plastik es utuh atau kantong plastik minyak goreng curah ukuran 1/4 Kg. Penyungkupan bisa juga dilakukan dengan melilit entres secara keseluruhan denga pita plastik.

 

                       a. Penyungkupan massal                                                  b. Individual

 

6. Pembukaan Sungkup dan Pelepasan Tali Sambungan 

a. Pembukaan Sungkup 

    • Setelah 1-1,5 bulan entres sudah memunculkan tunas maka sungkup mulai bisa dibuka,  mengenai waktu pembukaan sungkup boleh disesuaikan dengan selera masing-masing. Kita bisa membuka sungkup setelah entres memiliki daun yang sempurna. 
    • Bila kita menggunakan sungkup massal maka pembukaan plastik sungkup harus secara bertahap agar tanaman tidak mengalami stress.

b. Pelepasan tali sambungan

      • Tali ikatan sambungan bisa dilepas setelah pertautan sempurna, dimana kambium batang bawah telah saling bertemu atau menyatu dengan kambium entres.



DOKUMENTASI  

Bibit siap ditanam setelah meiliki 3-4 daun tua.



 

 

 

                                           

 


 

 

 

 

 

 


Saturday 21 August 2021

CARA STEK LEMON / GROW LEMON FROM CUTING

 CARA STEK LEMON KALIFORNIA




Latar Belakang 

Beberapa tahun belakangan ini, Lemon Kalifornia merupakan salah satu tanaman yang hangat diperbincangkan. Banyak petani yang melirik dan beralih menanam Lemon Kalifornia, bahkan sebagian petani rela mengganti jenis tanaman tertentu dengan Lemon Kalifornia. Hal ini tidaklah mengherankan karena selain buahnya berukuran lebih besar dibanding lemon lokal, Lemon Kalifornia cenderung berbuah sepanjang tahun.

Lemon Kalifornia banyak diburu di pasaran karena memiliki banyak kelebihan, di antaranya:

  • Ukuran buah lebih besar
  • Berbuah terus menerus
  • Warna buah kuning cerah sehingga tampak menyegarkan
  • Tekstur daging buah lembut (mudah diperas)
  • Juicy (berair banyak)
  • Tidak ada rasa getir/Pahit
  • Aromanya menyegarkan
Salah satu keuntungan perbanyakan tanaman dengan cara stek 
adalah tanaman cenderung cepat berbuah.


Perbanyakan Tanaman dengan Cara Stek

A. Bahan dan Alat
  1. Pohon indukan
  2. Pisau
Pisau yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 
  • Tajam, pisau yang tajam akan menghasilkan potongan yang halus, rata dan tidak berserabut. Hasil potongan yang rata akan mempermudah tanaman dalam membentuk kalus, sedangkan hasil  potongan yang berserabut akan mempermudah pembusukan.
  •  Bersih, pisau yang digunakan harus terbebas dari kotoran, minyak dan zat pengotor lainnya seperti sisa pestisida, pupuk, atau sisa bahan makanan.
  • Steril, terbebas dari bibit penyakit seperti jamur, bakteri, virus. Sterilisasi pisau dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol atau bahan lai

 

3. Polybag 
    Gunakan polibag berukuran kecil apabila akan diisi 1 batang stek per polibag,
    gunakan polibag ukuran besar bila akan diisi beberapa batang stek per polibag.  
   
    4. Zat Pengatur Tumbuh/hormon
    • Zat pengatur tumbuh atau perangsang akar digunakan apabila benar-benar diperlukan karena meskipun tidak menggunakan ZPT, tanaman juga mampu menghasilkan horomon alami. Akan tetapi, bila kita akan memproduksi bibit tanaman dalam skala besar maka  harus menggunakan ZPT agar persentase keberhasilan senmakin tinggi.    
    • ZPT yang digunakan boleh ZPT yang bersifat kimiawi seperti Rootone F, Root Up, Vitamin B1 dsb. Atau ZPT alami seperti bawang merah.
    5. Media tanam
        Terdapat banyak pilihan media tanam yang dapat digunakan dalam perbanyakan                    tanaman dengan cara sistem stek, di antaranya:
    • Top soil/tanah bagian atas 
    • Tanah galian (digali/diambil dari kedalaman 20 cm hingga 1m)
    • Tanah humus
      6. Sungkup/rumah plastik
 Sungkup adalah ruang yang dibuat khusus dari rangka bambu/besi atau bahan lain dan dilapisi plastik untuk mempertahankan kelembaban tanaman sebelum tanaman mempunyai akar. Di negara modern atau pembibit tanaman berskala besar, fungsi sungkup digantikan dengan rumah kaca.

Friday 16 April 2021

SAMBUNG PUCUK TIPE Z ATAU N

 SAMBUNG MANGGA TIPE Z ATAU N


Mari kita pelajari dan praktekan bersama Teknik Samcuk Tipe Z/N





A. Alat 


    1. Pisau tajam, bersih, bila perlu disterilkan dengan alkohol


    2. Tali plastik yang lentur tapi cukup alot, sungkup (kemasan es batang atau kantong plastik minyak)


B. Bahan

    1. Batang bawah (hasil semai biji)

        *Syarat : 

           Cukup umur (diameter minimal 7 mili meter), sehat, pertumbuhan normal dan sedang aktif tubuh

    2. Entres (cabang atau ranting indukan berkualitas)

        *Syarat:

            Sehat, mata tunas sedang tidur/tidak aktif (dorman) atau mata tunas yang baru                                         menyembul sedikit. Kondisi setengah berkayu sampai yang sudah berkayu.


C. Langkah Kerja

    1. Cari titik sambung pada rootstock yang memiliki diameter sama atau 90% ke atas sama besar                (perbedaan 1-2 mili meter tidak terlalu berpengaruh)

        Perhatikan gambar!



    2. Entres dan rootstock dipotong miring dengan sudut kemiringan yang sama, sehingga bidang                     sayatan yang terbentuk akan sama panjang antara entres dan rootstock, cek dengan menempelkan          kedua bidang sayatan (apabila bidang hasil sayatan saling menutupi maka dianggap sempurna)

Entres dipotong/sayat miring 


Lakukan hal serupa pada batang bawah (kemiringan sama)


Cek kesamaan bidang hasil sayatan

    3. Entres dan rootstock yang telah dipotong miring dibelah sedalam kurang lebih 2/3 panjang bidang         sayatan/potongan. Pada pembelahan ini jangan sampai membagi diameter jadi sama besar, akan             tetapi sebatas 1-2 mili meter saja, sebagian kayu ikut terbelah. 

        Perhatikan gambar di bawah!

Belah sedalam kurang lebih 2/3 panjang bidang sayatan (ketebalan hasil belahan yang terjepit di antara pisau dan jari telunjuk sekitar 1-2 mili meter saja yang penting sebagian kayu ikut terbelah)

    4. Coba masukkan celah hasil belahan pada entres sehingga saling mengisi dengan celah hasil                     belahan pada rootstock. Apabila luka sayatan belum saling menutupi maka perdalam lagi belahan          yang telah dilakukan sebelumnya.

        Perhatikan gambar di bawah ini.


Pertemukan sehingga celah hasil sayatan entres dan seedling saling menutup


    5. Balut atau lilit bidang sambungan dengan menggunakan tali/pita plastik dimulai dari bawah,                     lakukan penguncian/pengikatan sekira 2 cm di atas bidang sambungan.

        Perhatikan gambar.



    6. Tutup atau sungkup dengan kantong plastik es. Bila musim kemarau denga panas terik maka                 bagian bawah sungkup harus diikat, bila musim hujan tidak usah diikat. Simpan tanaman hasil             sambung di tempat yang agak ternaungi (hindari panas terik berlebih). Setelah 1 bulan lebih                 biasanya tunas telah tumbuh (tergantung kondisi awal entres dan daya dorong tumbuh dari batang         bawah).



DOKUMENTASI FOTO HASIL SAMCUK TIPE Z/N





    


Saturday 10 April 2021

BELAJAR OKULASI JERUK TEKNIK T TERBALIK

 OKULASI JERUK TEKNIK T TERBALIK

Bagi anda yang mau memperbanyak tanaman jeruk kesayangan anda, boleh mencoba teknik okulasi yang akan penulis bagikan (sekedar berbagi pengalaman, bukan menggurui).

Berikut ini adalah Cara Okulasi Tanaman Teknik T Terbalik

Alat

1. Pisau

2. Tali plastik

Tali plastik dan pisau
Bahan
1. Batang bawah/Rootstock
2. Entres (batang/ranting pohon indukan yang hendak diperbanyak

sayat entres seperti pada gambar di bawah ini.




                                        Pengambilan mata tunas dengan menyertakan sebagian kecil kayunya. 
                                        Segera tempelkan mata tunas pada kambium batang bawah


5. Lilit seluruh bidang/titik okulasi dengan tali plasti.
    *Peliliyan dimulai dari bawah ke atas, agar tidak ada air yang menyelinap masuk
    *Pada saat melilit di titik calon tunas (mata tunas) jangan terlalu kencang
    *Pelilitan dilanjut hingga 2 cm di atas bukaan kulit batang
    *Lakukan penguncian berupa ikatan
6. Tali lilitan dibuka apabila tunas telah benar-benar tumbuh. Waktu tumbuh tunas sangat tergantung        pada daya tumbuh tanaman (daya dorong tumbuh batang bawah) dan kondisi mata tunas saat proses     okulasi, apakah mata tunas tidur atau     mulai aktif.
7. Pemotongan seedling/rootstock
    *Batang bawah dipotong sekitar 5-10 cm di atas titik okulasi
    * Pemotongan dilakukan apabila tunas okulasi telah tumbuh minimal 2-3 cm (relatif)
    *Pemotongan boleh sekaligus ataupun disayat setengah batang kemudian direbahkan dan kemudian             dipotong sempurna setelah tunas tumbuh sepanjang 4-5 cm (relatif)
8. Perawatan
    *Pemupukan
    *Penyemprotan anti hama dan jamur



DOKUMENTASI FOTO HASIL OKULASI



















Sunday 28 March 2021

OKULASI NANGKA (JACKFRUIT GRAFTING)

 BELAJAR OKULASI NANGKA

/JACKFRUIT GRAFTING



Asal Usul dan Deskripsi Singkat Tanaman Tangka
    
  Siapa yang tak kenal dengan tanaman yang satu ini. Ya, nangka. Tanaman dengan nama Latin Artocarpus Heterophyllus ini disukai banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, di kota maupun di desa. 
    Selain dikonsumsi dalam bentuk buah matang, buah  tanaman ini dapat dibuat berbagai macam olahan, di antaranya:
    1. Dodol nangka
    2. Wajik nangka
    3. Keripik nangka
    4. Sayur nangka muda (gudeg), dll
    
  Menurut beberapa sumber, tanaman nangka berasal dari Negara India. Kini tanaman ini telah menyebar ke berbagai negara terutama negara-negara Asia yang beriklim tropis.
    Tinggi pohon nangka bisa mencapai 20 hingga 30 meter, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah. Bentuk batang silindris, kayunya keras dan padat sehingga banyak orang memanfaatkan kayu pohon nangka untuk bahan bangunan terutama dibuat kusen pintu, jendela dan lain-lain. Cabang dan ranting nagka juga bisa digunakan sebagai bahan bakar, tentu saja harus dikeringkan terlebih dahulu.       Daun nangka seringkali digunakan sebagai pakan ternak khususnya domba dan kambing. Akar, batang dan daun mengeluarkan getah berwarna putih dan lengket apabila dipotong. Sebagian orang suka memanfaatkan getah pohon nangka untuk menjerat burung dengan cara mengurangi kadar air kemudian menempelkan getah di dahan atau ranting pohon yang biasa dihinggapi burung. 

Cara Perbanyakan Tanaman Nangka
 1. Secara Generatif   
     Tanaman nangka dapat diperbanyak secara generatif (melalui biji), akan tetapi perbanyakan melalui       biji membutuhkan waktu yang cukup lama. Tanaman nangka hasil perbanyakan dari biji bisa                mencapai 8 tahun sejak tanam untuk bisa berbuah. Selain itu, tanaman hasil perbanyakan dari biji         sering kali tidak memiliki sifat yang sama dengan tanaman induk. Hal ini juga terjadi pada tanaman      lain.

2. Secara Vegetatif
    Perbanyakan tanaman secara vegetatif memiliki banyak keuntungan, di antaranya sifat bibit baru            relatif sama dengan pohon induk, keseragaman masa dewasa.
        Secara vegetatif, tanaman nangka dapat diperbanyak dengan beberapa cara di antaranya:
  • Cangkok
  • Sambung pucuk
  • Sambung susu, 
  • Okulasi
  • Stek 
Bagi para sahabat yang mempunyai pohon nangka nangka berkualitas dan ingin memperbanyak pohon nangka tersebut, maka salah satu cara perbanyakan yang bisa kita coba praktikan di rumah adalah OKULASI . 
    Tanaman nangka hasil okulasi cocok ditanam di kebun, di pekarangan rumah, bahkan di dalam pot atau lebih dikenal dengan sebutan TABULAMPOT.


Cara Okulasi Tanaman Nangka

   Apabila ingin memperbanyak tanaman dengan teknik okulasi, tentu saja kita harus mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu,yaitu: 
1. Batang bawah (rootstock)
    Rootstock adalah bahan berupa tanaman utuh (memiliki akar, batang dan daun), umumnya                     merupakan hasil semai dari biji. Biji yang digunakan harus sehat, bernas, dan diambil dari buah yang      telah matang di pohon sehingga diharapkan memiliki pertumbuhan yang normal.
    Rootstock bisa diokulasi apabila telah cukup umur, minimal 6-8 bulan (tergantung kesuburan media     tanam), adapun ciri-ciri rootstock yang telah siap diokulasi adalah sebagai berikut:
  • Sehat    
  • Pertumbuhan normal
  • Diameter batang minimal 0,5 cm
  • Dalam masa tumbuh aktif (tidak stagnan)
  • Kambium sedang optimal (kulit mudah dikelupas)   
      Tanaman dengan kondisi kambium optimal akan sangat menentukan keberhasilan okulasi, sebab          kambiumlah yang menjadi inisiator pertautan antara entres dengan rootstock.

2. Batang Atas (entres)
    Batang atas merupakan cabang atau ranting dari pohon indukan yang akan kita perbanyak. Pohon        indukan yang akan diperbanyak tentunya harus berkualitas, misalnya bentuk buah besar dan lebat,        padat isi,  rasa manis, warna menarik, tidak terlalu berair. Atau  bentuk buah unik seperti nangka            mini yang memiliki bentuk buah bulat dan relatif kecil (maksimal seukuran buah kelapa).

A. Alat
    Alat yang digunakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



B. Bahan
    

C. Langkah Kerja

    Langkah Pengerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini


  1. Potong batang bawah
  2. Siapkan entres dengan 1 mata tunas (boleh mata tunas tidur    hingga mata tunas yang sudah tumbuh hingga 3 cm), panjang entres yang disiapkan adalah sepanjang 2-3 cm tergantung panjang ruas, sudut kemiringan hasil potongan sekitar 45 derajat (istilah Sunda : goler kampak). 
  3. Dekatkan entres pada batang bawah untuk menaksir panjang sayatan bukaan kulit entres. Buat dua torehan sejajar   pada batang bawah, kemudian buat garis potong mendatar pada tengah-tengah bidang kulit yang terbentuk dari kedua torehan sehingga membentuk huruf   "H" besar 
  4. Buka/kelupas kulit batang bawah, kulit yang berada di bawah garis potong mendatar ditarik ke bawah sedangkan kulit yang berada di atas garis potong ditarik ke atas (bukaan kulit pada tahap awal dibuat sedikit lebih pendek dari pada panjang entres agar nantinya dapat disesuaikan sewaktu entres diselipkan)
  5. Sisipkan entres sedemikian rupa hingga pangkal bawah entres berada pada pada pangkal/sudut antara bukaan kulit dann kambium batang bawah, ujung atas entres terselip di antara kulit bukaan bagian atas dan kambium batang, pada langkah ini merupakan point yang sangat penting. Kedua ermukaan potongan entres (atas dan bawah) wajib tertutup dengan rapat oleh bukaan kulit batang bawah.
  6. Potong sisa kelebihan kulit.
7. Kedua ujung titik temu entres dengan kulit batang bawah dililit        dan diikat dengan tali plastik, mata tunas tidak dililit/dibiarkan           terbuka
8. Lakukan penyungkupan, apabila entres yang digunakan masih            dorman/belum aktif/tunas masih pendek, maka penyungkupan            cukup dengan kantong plastik es batang. Apabila tunas telah            tumbuh panjang, maka sungkupnya menggunakan kantong klip        plastik.


D. Perlakuan Pasca-okulasi
  • Tempatkan di tempat yang agak terlindung (simat sekitar 50-70%), tergantung kondisi lingkungan karena intesnsitas cahaya dan kelembaban saling mendukung.
  • Kelembaban maksimum 50% (entres nangka sangat sensitif dengan kelembaban yang tinggi, apabila okulasi    dilakukan di musim hujan maka tanaman harus diletakan di tempat yang tidak terkena hujan atau dibikin saung peneduh dan bedengan ditinggikan dan pengurangan interval penyiraman.
E. Tips dan Trik Keberhasilan

  • Diameter entres harus lebih kecil daripada diameter batang bawah, diameter entres jangan melebihi 3/4 besar diameter rootstock, gunakan entres dengan diameter minimum 3 milimeter
  • Pilih entres dengan tingkat ketuaan sedang sampai dengan tua ditandai dengan warna hijau muda hingga peralihan hijau tua dan coklat (bila entres terlalu muda/berair mudah membusuk, entres tua cenderung lebih tahan kelembaban maupun kekeringan tapi agak lama dalam memunculkan tunas)

    • Menggunakan entres dengan mata tunas sudah timbul/benar-benar aktif
 
    • Potong seedling di atas mata tunas (untuk mencegah pengeringan/kematian seedling yang kadang terjadi dari titik potong), karena hail ini membahayakan titik operasi di mana entres berada.

    • Pilih bidang seedling yang dianggap paling rata/luas/lebar sebagai titik okulasi supaya mudah saat menempelkan entres.


Dokumentasi Foto Hasil Okulasi
Kelembaban sangat berpengaruh pada keberhasilan okulasi,
bila teralalu lembab entres membusuk. Sebaliknya, bila terlalu kering entres kering dan mati.


Penampakan 1 bulan sejak tanggal okulasi.

Tunas yang tumbuh pada batang bawah dibuang.


Sungkup dibuka saat mengecek, kemudian tutup kembali.

Tunas muda seperti ini sangat rawan patah bila terkena singgungan atau benturan, perlakukan dengan penuh kelembutan dan jagalah dari kemungkinan gangguan binatang.

Entres tua agak lambat dalam menumbuhkan tunas.


Entres yang sudah tumbuh tunas seperti ini sebenarnya sudah bisa kena sinar matahai penuh (Full sun) hanya saja harus dibarengi dengan kelembaban yang cukup.


Dengan teknik okulasi seperti ini kita bisa menggunakan 2,3 entres bahkan lebih, tentunya bisa divariasi dengan 2-3 varietas berbeda.



SELAMAT MENCOBA & SEMOGA SUKSES!


Anda juga mungkin tertarik dengan postingan kami yang lain:


    SAMCUK MANGGA TIPE Z/N
    





CARA SAMBUNG ALPUKAT A. Sekilas Tentang Alpukat Alpukat (Latin: Persea americana ).  Buah Alpukat relatif aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh...