Iklan 1

Saturday 21 August 2021

CARA STEK LEMON / GROW LEMON FROM CUTING

 CARA STEK LEMON KALIFORNIA




Latar Belakang 

Beberapa tahun belakangan ini, Lemon Kalifornia merupakan salah satu tanaman yang hangat diperbincangkan. Banyak petani yang melirik dan beralih menanam Lemon Kalifornia, bahkan sebagian petani rela mengganti jenis tanaman tertentu dengan Lemon Kalifornia. Hal ini tidaklah mengherankan karena selain buahnya berukuran lebih besar dibanding lemon lokal, Lemon Kalifornia cenderung berbuah sepanjang tahun.

Lemon Kalifornia banyak diburu di pasaran karena memiliki banyak kelebihan, di antaranya:

  • Ukuran buah lebih besar
  • Berbuah terus menerus
  • Warna buah kuning cerah sehingga tampak menyegarkan
  • Tekstur daging buah lembut (mudah diperas)
  • Juicy (berair banyak)
  • Tidak ada rasa getir/Pahit
  • Aromanya menyegarkan
Salah satu keuntungan perbanyakan tanaman dengan cara stek 
adalah tanaman cenderung cepat berbuah.


Perbanyakan Tanaman dengan Cara Stek

A. Bahan dan Alat
  1. Pohon indukan
  2. Pisau
Pisau yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 
  • Tajam, pisau yang tajam akan menghasilkan potongan yang halus, rata dan tidak berserabut. Hasil potongan yang rata akan mempermudah tanaman dalam membentuk kalus, sedangkan hasil  potongan yang berserabut akan mempermudah pembusukan.
  •  Bersih, pisau yang digunakan harus terbebas dari kotoran, minyak dan zat pengotor lainnya seperti sisa pestisida, pupuk, atau sisa bahan makanan.
  • Steril, terbebas dari bibit penyakit seperti jamur, bakteri, virus. Sterilisasi pisau dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol atau bahan lai

 

3. Polybag 
    Gunakan polibag berukuran kecil apabila akan diisi 1 batang stek per polibag,
    gunakan polibag ukuran besar bila akan diisi beberapa batang stek per polibag.  
   
    4. Zat Pengatur Tumbuh/hormon
    • Zat pengatur tumbuh atau perangsang akar digunakan apabila benar-benar diperlukan karena meskipun tidak menggunakan ZPT, tanaman juga mampu menghasilkan horomon alami. Akan tetapi, bila kita akan memproduksi bibit tanaman dalam skala besar maka  harus menggunakan ZPT agar persentase keberhasilan senmakin tinggi.    
    • ZPT yang digunakan boleh ZPT yang bersifat kimiawi seperti Rootone F, Root Up, Vitamin B1 dsb. Atau ZPT alami seperti bawang merah.
    5. Media tanam
        Terdapat banyak pilihan media tanam yang dapat digunakan dalam perbanyakan                    tanaman dengan cara sistem stek, di antaranya:
    • Top soil/tanah bagian atas 
    • Tanah galian (digali/diambil dari kedalaman 20 cm hingga 1m)
    • Tanah humus
      6. Sungkup/rumah plastik
 Sungkup adalah ruang yang dibuat khusus dari rangka bambu/besi atau bahan lain dan dilapisi plastik untuk mempertahankan kelembaban tanaman sebelum tanaman mempunyai akar. Di negara modern atau pembibit tanaman berskala besar, fungsi sungkup digantikan dengan rumah kaca.

Tahapan Kerja

1.      Persiapan Media Tanam
Langkah pertama dalam sistem perbanyakan tanaman melalui stek batang adalah menyiapkan media tanam, umumnya para pembibit menggunakan tanah galian sebagai media tanam. Di beberapa tempat, terutama di negara maju sudah mengganti media tanam stek dengan cocopeat (serbuk dari sabut kelapa).
  • Siapkan tanah yang akan digunakan sebagai media tanam, misalnya tanah humus di bawah rumpun bambu atau sekitar timbunan daun bambu yang sudah terurai.

  • Bersihkan dari ranting, sisa daun bambu yang belum terurai, bebatuan/kerikil dan biji-biji tanaman gulma. Setelah itu, buang lapisan tanah paling atas dengan menggunakan cangkul sedalam 5-10 cm). Hal ini tentunya tergantung keadaan setempat yang penting tanah yang digunakan benar-benar tanah yang sudah jadi atau sudah tidak mengandung bahan organik yang belum diurai oleh mikroorganisme. 
      

  • Haluskan tanah dengan menggunakan garpu terlebih dahulu kemudian dihaluskan dengan menggunakan cangkul sambil membersihkan tanah dari akar atau benda lainnya yang mungkin terdapat di dalam tanah.
      
  • Setelah tanah halus dan terbebas dari berbagai benda asing, bila perlu tanah tersebut dicampur dengan anti Jmur (fungisida) misalnya Dithane kemudian dimasukkan ke dalam polybag. Tanah yang sudah dimasukkan ke dalam polybag akan lebih bagus apabila dibiarkan terlebih dahulu minimal 1 minggu, hali ini dimaksudkan agar gas - gas yang terkandung di dalam tanah menguap ke udara, selain itu dengan diperam terlebih dahulu agar tidak terlalu masam.
2Penyetekan
    Bahan stek diambil dari pohon indukan yang sudah teruji kualitasnya, dengan syarat              sebagai berikut:
  1. Sudah berbuah minimal 3 kali 
  2. Pohon indukan beserta cabang atau ranting yang akan digunakan harus dalam keadaan sehat (terbebas dari bibit penyakit
  3. Tingkat produksi tinggi
  4. Rajin berbuah Cabang atau ranting yang akan dijadikan bahan stek harus dalam kondisi daun tua, kondisi batang sudah berkayu.
  5. Cabang yang masih muda/lunak tidak baik dijadikan bahan stek karena cenderung cepat membusuk.
  6. Diameter cabang/ranting sebaiknya 0,5 cm ke atas
  7. Bahan stekan sebaiknya diambil setelah lewat pukul 11.00 siang, hal ini dimaksudkan agar bahan stekan memiliki cadangan makanan berupa hasil fotosintesis. Hal ini tentu bersifat relatif sesuai dengan keadaan atau kondisi lingkungan setempat.




  8. Pemotongan bahan stek sepanjang 10 - 15 Cm, pemotongan dilakukan miring (sudut kemiringan kurang lebih 45 derajat). Bila bagian hasil potongan terlalu meruncing biasanya mudah rusak/patah sewaktu menancapkan pangkal stek sehingga akan menyebabkan entres mudah membusuk.

  9. Pengurangan jumlah daun atau pemotongan helai daun dengan disisakan separuhnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan dari daun. Dalam pengurangan daun, kita bisa memilih di antara 2 teknik. Teknik pertama adalah dengan cara mengurangi jumlah daun utuh, sebagai contoh, apabila jumlah daun mula-mula

  10. Perendaman pangkal stek dengan perangsang akar plus anti jamur. Pangkal stek yang direndam kurang lebih 3-5 cm. Perlakuan perendaman ZPT bertujuan untuk membantu inisiasi pembentukan akar lebih cepat dan lebih terjamin. Meskipun tidak diberi perlakuan ZPT, tanaman dapat membentuk hormon pengatur tumbuh dengan sendirinya. Zat Pengatur Tumbuh yang dapat digunakan tersedia di pasaran dengan berbagai merk. Salah satunya adalah Rootone-F. Dosis dan cara penggunaan dapat dilihat pada kemasan produk.

  11. Setelah perendaman selesai, tanaman langsung ditancapkan ke dalam polibag yang telah diisi  media tanam. 
  12. Tancapkan pangkal stek sedalam 3-5 cm. Penancapan pangkal stek dilakukan dengan cara menjepit pangkal stek di antara jempol dan jari telunjuk. Pada saat menancapkan pangkal stek, bagian pangkal stek sepanjang 3-5 cm secara terencana dibiarkan di bawah jepitan jempol dan telunjuk, hal ini bertujuan untuk membatasi bagian pangkal stek yang akan kita benamkan. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan/rencana daerah perakaran.
  13. Setelah itu tekan tanah di samping kiri dan kanan dengan jempol dan jari telunjuk sehingga tanah benar-benar menempel erat dan rapat pada pangkal stek yang tertimbun/masuk ke dalam media tanam. Dalam pengaturan posisi batang stekan boleh tegak atau miring. Posisi batang stek dimiringkan bertujuan supaya air dari media tanah lebih mudah naik ke batang stek dengan bantuan daya serap atau daya kapilaritas batang sebelum akar muncul dan menjalankan fungsinya.
     
    Dalam satu polybag bisa diisi lebih dari 1 batang stek, setelah tumbuh akar baru dipisahkan ke polibag lain.



  14. Setelah penanaman batang stek selesai, langkah selanjutnya adalah memasukkan dan menata polibag yang setal terisi batang stekan ke dalam sungkup.
    3. Penyungkupan
  1. Penyungkupan bisa dilakukan bisa dilakukan secara satu per satu/ sungkup individual, yaitu satu polybag disungkup dengan satu kantong plastik transparan sehingga seluruh bagian polybag dan batang stek tertutup sempurna kemudian diletakkan di tempat ternaungi atau terhindar dari sinar matahari langsung. Cahaya yang masuk dibatasi sekitar 45-50 %. Bila penyetekan dilakukan dengan skala besar-besaran, maka penyungkupan secara individual tentunya tidak efisien karena akan memboros waktu, tenaga, dan juga peralatan yang digunakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka sungkup yang digunakan adalah sungkup masal yaitu seluruh tanaman stek dimasukkan dan ditata dalam satu sungkup khusus. 

  2. Memasukkan polibag ke dalam sungkup dengan cara membuka satu sisi memanjang plastik penutup sungkup. Polibag yang telah berisi batang stek dimasukkan satu persatu dan disusun rapi, setelah semua polibag masuk selanjutnya disiram hingga air merembes keluar dari dasar polibag, kemudian plastik penutup sungkup ditutup kembali sampai benar-benar rapat. Hal ini dilakukan agar suhu udara dari luar tidak banyak mempengaruhi kelembaban di dalam sungkup.
             
             Sungkup tampak dari depan               Sungkup dilihat dari samping atas

  3. Pengaturan cahaya masuk dilakukan secara bertahap seiring dengan pertumbuhan stek. Peningkatan cahaya masuk dimulai setelah umur stek 1 bulan hingga satu bulan setengah sejak tanggal penyetekan, pada umur ini umumnya tanaman stek sudah tumbuh akar. Cahaya yang masuk dapat ditingkatkan menjadi 60%, 70%, 80% sambil mengamati penyesuaian tanaman terhadap perubahan suhu dan pencahayaan. Bila di awal waktu pertumbuhan stek intensitas cahaya matahi yang masuk berlebihan, akan menyebabkan tanaman stek mati seperti terbakar. Untuk mengatur pencahayaan kita bisa menggunakan para-para yang dianungi dengan daun kelapa atau daun tanaman paku. Dalam  pembibitan sekala besar tentu saja akan lebih efektif dan efisien bila menggunakan paranet, selain pengguanaannya praktis penggunaan paranet juga tahan lama.
                                    Para-para  peneduh sungkup berfungsi sebagai pengatur                                                                  intensitas caha matahari yang masuk ke dalam sungkup.
  4. Pengaturan kelembaban di dalam sungkup harus mendapat perlakuan yang ekstra hati terutama di awal pertumbuhan. Kelembaban berlebih bisa berakibat fatal, yaitu berupa kematian stek karena membusuk. Sebaliknya, jika kelembaban sangat minim juga bisa mengakibatkan tanaman stek mati karena kekeringan. Oleh karena itu pengontrolan tanaman stek selama penyungkupan benar-benar harus dilakukan secara intensif. Pengontrolan kelembaban perlu dilakukan minimal 3-4 hari sekali (tergantung cuaca), apabila media tanam dalam polibag tampak kering maka perlu dilakukan penyiraman. Setiap pagi embun yang menempel di bagian dalam plastik penyungkup juga harus dijatuhkan dengan cara menjentikkan jari pada plastik penutup sungkup. Dengan teknik ini maka embun akan jatuh ke batang stek dan media tanam. 
  5. Pemeriksaan kondisi tanaman juga rutin dilakukan. Hal ini dimaksudkan apakah batang stek normal atau ada ketidaknormalan, atau dari segi keamanan dari gangguan hama yang mungkin saja ikut masuk atau terkurung sewaktu memasukkan tanaman. 
  6. Setelah satu bulan lebih biasanya tanaman sudah memiliki pucuk baru atau tunas, hal ini tidak boleh lepas dari perhatian kita karena mungkin saja diperlukan pemberian perangsang tumbuh atau penyemrotan anti jamur.
     
        Kondisi tanaman pada umur stek 1,5 - 2 bulan di mana pucuk tanaman sudah tumbuh
      
  7. Adaptasi tanaman menjelang pembukaan sungkup dilakukan setelah kurang lebih 3 bulan. Pembukaan plastik penutup sungkup dan peningkatan intensitas cahaya matahari harus dilakukan secara bertahap. Sebagai contoh: Pada pagi hari di hari pertama adaptasi, plastik penuntup sungkup dibuka sedikit sehingga udara luar masuk ke dalam ruang sungkup dan dibiarkan selama 1 jam kemudian plastik penutup dipasang kembali tapi tidak benar-benar dirapatkan. Hari kedua dan hari berikutnya lama pembukaan plastik penutup semakin dtingkatkan menjadi 2 jam, 3 jam, dst sambil mengamati ketahanan vigor tanaman terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Setelah 1-2 minggu adaptasi, biasanya tanaman sudah menyesuaikan diri (dari pagi sampai sore hari tidak terlihat adanya layu dan segar secara bergantian, akan tetapi tubuh tanaman tetap segar sepanjang hari. Apabila tanaman hasil stek sudah benar-benar menyesuaikan diri dengan suhu udara luar maka tanaman bisa dikeluarkan dari ruang sungkup atau penutup dibuka seutuhnya tetapi tanaman tetap diberi peneduh.
  8. Tanaman baru bisa ditaruh di bawah sinar matahari penuh setelah beradaptasi penuh terhadap suhu luar sungkup (3-4 minggu). Setelah tanaman tumbuh pucuk baru, peneduh sungkup dikurangi sedikit demi sedikit. Setelah daun baru ada yang dewasa/daun tua, maka tanaman hasil stek bisa ditanam. Tanaman hasil stek akan lebih cepat berbuah,hal ini akan lekas tercapai  apabila diimbangi dengan perawatan yang cukup baik.
DOKUMENTASI FOTO
So juicy








Oleh: Yogi Renaldi, S.Pd

Pengajar Ekstrakurikuler Pertanian

Sekolah Penggerak SMPN 2 Talegong











No comments:

Post a Comment

Bagi pengunjung yang memilki pertanyaan, silhkan tulis di sini

CARA SAMBUNG ALPUKAT A. Sekilas Tentang Alpukat Alpukat (Latin: Persea americana ).  Buah Alpukat relatif aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh...