Iklan 1

Sunday 28 March 2021

OKULASI NANGKA (JACKFRUIT GRAFTING)

 BELAJAR OKULASI NANGKA

/JACKFRUIT GRAFTING



Asal Usul dan Deskripsi Singkat Tanaman Tangka
    
  Siapa yang tak kenal dengan tanaman yang satu ini. Ya, nangka. Tanaman dengan nama Latin Artocarpus Heterophyllus ini disukai banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, di kota maupun di desa. 
    Selain dikonsumsi dalam bentuk buah matang, buah  tanaman ini dapat dibuat berbagai macam olahan, di antaranya:
    1. Dodol nangka
    2. Wajik nangka
    3. Keripik nangka
    4. Sayur nangka muda (gudeg), dll
    
  Menurut beberapa sumber, tanaman nangka berasal dari Negara India. Kini tanaman ini telah menyebar ke berbagai negara terutama negara-negara Asia yang beriklim tropis.
    Tinggi pohon nangka bisa mencapai 20 hingga 30 meter, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kesuburan tanah. Bentuk batang silindris, kayunya keras dan padat sehingga banyak orang memanfaatkan kayu pohon nangka untuk bahan bangunan terutama dibuat kusen pintu, jendela dan lain-lain. Cabang dan ranting nagka juga bisa digunakan sebagai bahan bakar, tentu saja harus dikeringkan terlebih dahulu.       Daun nangka seringkali digunakan sebagai pakan ternak khususnya domba dan kambing. Akar, batang dan daun mengeluarkan getah berwarna putih dan lengket apabila dipotong. Sebagian orang suka memanfaatkan getah pohon nangka untuk menjerat burung dengan cara mengurangi kadar air kemudian menempelkan getah di dahan atau ranting pohon yang biasa dihinggapi burung. 

Cara Perbanyakan Tanaman Nangka
 1. Secara Generatif   
     Tanaman nangka dapat diperbanyak secara generatif (melalui biji), akan tetapi perbanyakan melalui       biji membutuhkan waktu yang cukup lama. Tanaman nangka hasil perbanyakan dari biji bisa                mencapai 8 tahun sejak tanam untuk bisa berbuah. Selain itu, tanaman hasil perbanyakan dari biji         sering kali tidak memiliki sifat yang sama dengan tanaman induk. Hal ini juga terjadi pada tanaman      lain.

2. Secara Vegetatif
    Perbanyakan tanaman secara vegetatif memiliki banyak keuntungan, di antaranya sifat bibit baru            relatif sama dengan pohon induk, keseragaman masa dewasa.
        Secara vegetatif, tanaman nangka dapat diperbanyak dengan beberapa cara di antaranya:
  • Cangkok
  • Sambung pucuk
  • Sambung susu, 
  • Okulasi
  • Stek 
Bagi para sahabat yang mempunyai pohon nangka nangka berkualitas dan ingin memperbanyak pohon nangka tersebut, maka salah satu cara perbanyakan yang bisa kita coba praktikan di rumah adalah OKULASI . 
    Tanaman nangka hasil okulasi cocok ditanam di kebun, di pekarangan rumah, bahkan di dalam pot atau lebih dikenal dengan sebutan TABULAMPOT.


Cara Okulasi Tanaman Nangka

   Apabila ingin memperbanyak tanaman dengan teknik okulasi, tentu saja kita harus mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu,yaitu: 
1. Batang bawah (rootstock)
    Rootstock adalah bahan berupa tanaman utuh (memiliki akar, batang dan daun), umumnya                     merupakan hasil semai dari biji. Biji yang digunakan harus sehat, bernas, dan diambil dari buah yang      telah matang di pohon sehingga diharapkan memiliki pertumbuhan yang normal.
    Rootstock bisa diokulasi apabila telah cukup umur, minimal 6-8 bulan (tergantung kesuburan media     tanam), adapun ciri-ciri rootstock yang telah siap diokulasi adalah sebagai berikut:
  • Sehat    
  • Pertumbuhan normal
  • Diameter batang minimal 0,5 cm
  • Dalam masa tumbuh aktif (tidak stagnan)
  • Kambium sedang optimal (kulit mudah dikelupas)   
      Tanaman dengan kondisi kambium optimal akan sangat menentukan keberhasilan okulasi, sebab          kambiumlah yang menjadi inisiator pertautan antara entres dengan rootstock.

2. Batang Atas (entres)
    Batang atas merupakan cabang atau ranting dari pohon indukan yang akan kita perbanyak. Pohon        indukan yang akan diperbanyak tentunya harus berkualitas, misalnya bentuk buah besar dan lebat,        padat isi,  rasa manis, warna menarik, tidak terlalu berair. Atau  bentuk buah unik seperti nangka            mini yang memiliki bentuk buah bulat dan relatif kecil (maksimal seukuran buah kelapa).

A. Alat
    Alat yang digunakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.



B. Bahan
    

C. Langkah Kerja

    Langkah Pengerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini


  1. Potong batang bawah
  2. Siapkan entres dengan 1 mata tunas (boleh mata tunas tidur    hingga mata tunas yang sudah tumbuh hingga 3 cm), panjang entres yang disiapkan adalah sepanjang 2-3 cm tergantung panjang ruas, sudut kemiringan hasil potongan sekitar 45 derajat (istilah Sunda : goler kampak). 
  3. Dekatkan entres pada batang bawah untuk menaksir panjang sayatan bukaan kulit entres. Buat dua torehan sejajar   pada batang bawah, kemudian buat garis potong mendatar pada tengah-tengah bidang kulit yang terbentuk dari kedua torehan sehingga membentuk huruf   "H" besar 
  4. Buka/kelupas kulit batang bawah, kulit yang berada di bawah garis potong mendatar ditarik ke bawah sedangkan kulit yang berada di atas garis potong ditarik ke atas (bukaan kulit pada tahap awal dibuat sedikit lebih pendek dari pada panjang entres agar nantinya dapat disesuaikan sewaktu entres diselipkan)
  5. Sisipkan entres sedemikian rupa hingga pangkal bawah entres berada pada pada pangkal/sudut antara bukaan kulit dann kambium batang bawah, ujung atas entres terselip di antara kulit bukaan bagian atas dan kambium batang, pada langkah ini merupakan point yang sangat penting. Kedua ermukaan potongan entres (atas dan bawah) wajib tertutup dengan rapat oleh bukaan kulit batang bawah.
  6. Potong sisa kelebihan kulit.
7. Kedua ujung titik temu entres dengan kulit batang bawah dililit        dan diikat dengan tali plastik, mata tunas tidak dililit/dibiarkan           terbuka
8. Lakukan penyungkupan, apabila entres yang digunakan masih            dorman/belum aktif/tunas masih pendek, maka penyungkupan            cukup dengan kantong plastik es batang. Apabila tunas telah            tumbuh panjang, maka sungkupnya menggunakan kantong klip        plastik.


D. Perlakuan Pasca-okulasi
  • Tempatkan di tempat yang agak terlindung (simat sekitar 50-70%), tergantung kondisi lingkungan karena intesnsitas cahaya dan kelembaban saling mendukung.
  • Kelembaban maksimum 50% (entres nangka sangat sensitif dengan kelembaban yang tinggi, apabila okulasi    dilakukan di musim hujan maka tanaman harus diletakan di tempat yang tidak terkena hujan atau dibikin saung peneduh dan bedengan ditinggikan dan pengurangan interval penyiraman.
E. Tips dan Trik Keberhasilan

  • Diameter entres harus lebih kecil daripada diameter batang bawah, diameter entres jangan melebihi 3/4 besar diameter rootstock, gunakan entres dengan diameter minimum 3 milimeter
  • Pilih entres dengan tingkat ketuaan sedang sampai dengan tua ditandai dengan warna hijau muda hingga peralihan hijau tua dan coklat (bila entres terlalu muda/berair mudah membusuk, entres tua cenderung lebih tahan kelembaban maupun kekeringan tapi agak lama dalam memunculkan tunas)

    • Menggunakan entres dengan mata tunas sudah timbul/benar-benar aktif
 
    • Potong seedling di atas mata tunas (untuk mencegah pengeringan/kematian seedling yang kadang terjadi dari titik potong), karena hail ini membahayakan titik operasi di mana entres berada.

    • Pilih bidang seedling yang dianggap paling rata/luas/lebar sebagai titik okulasi supaya mudah saat menempelkan entres.


Dokumentasi Foto Hasil Okulasi
Kelembaban sangat berpengaruh pada keberhasilan okulasi,
bila teralalu lembab entres membusuk. Sebaliknya, bila terlalu kering entres kering dan mati.


Penampakan 1 bulan sejak tanggal okulasi.

Tunas yang tumbuh pada batang bawah dibuang.


Sungkup dibuka saat mengecek, kemudian tutup kembali.

Tunas muda seperti ini sangat rawan patah bila terkena singgungan atau benturan, perlakukan dengan penuh kelembutan dan jagalah dari kemungkinan gangguan binatang.

Entres tua agak lambat dalam menumbuhkan tunas.


Entres yang sudah tumbuh tunas seperti ini sebenarnya sudah bisa kena sinar matahai penuh (Full sun) hanya saja harus dibarengi dengan kelembaban yang cukup.


Dengan teknik okulasi seperti ini kita bisa menggunakan 2,3 entres bahkan lebih, tentunya bisa divariasi dengan 2-3 varietas berbeda.



SELAMAT MENCOBA & SEMOGA SUKSES!


Anda juga mungkin tertarik dengan postingan kami yang lain:


    SAMCUK MANGGA TIPE Z/N
    





No comments:

Post a Comment

Bagi pengunjung yang memilki pertanyaan, silhkan tulis di sini

CARA SAMBUNG ALPUKAT A. Sekilas Tentang Alpukat Alpukat (Latin: Persea americana ).  Buah Alpukat relatif aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh...