Iklan 1

Monday 8 March 2021

SAMBUNG SISIP JAMBU AIR

 MARI BELAJAR SAMBUNG SISIP JAMBU AIR

Para penggemar tabulampot, petani yang sedang belajar cara memperbanyak tanaman, atau pehobi tanaman buah, atau anda yang memiliki tanaman kesayangan di pekarangan, salah satu cara perbanyakan bibit Jambu Air yang cukup mudah kita lakukan adalah SAMBUNG SISIP.

A. Sekilas tentang Sambung Sisip

    Sambung sisip merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman        secara vegetatif (perbanyakan tanaman tanpa melalui biji). Pada        dasarnya, sambung sisip dilakukan dengan cara menyisipkan atau     menyusupkan entres pada bukaan kulit batang bawah. Hal yang        membedakan antara sambung pucuk dengan sambung sisip adalah     pada sambung pucuk batang bawah (seedling) dipotong langsung     sewaktu penyambungan, sedangkan pada sambung sisip                    pemotongan batang bawah dilakukan setelah entres menunjukkan     tanda-tanda keberhasilan penyambungan berupa pertumbuhan            tunas.

B. Alat dan Bahan


    1. Pisau yang tajam dan bersih (bila perlu disterilkan)

    2. Tali plastik

    3. Pohon indukan sebagai sumber entres (sehat, teruji kualitasnya)

    4. Batang bawah (sehat, subur dan pertumbuhan normal)

C. Langkah-langkah penyambungan



  • Siapkan batang bawah dan entres terpilih (diameter minimal 1 cm)
  • Diameter entres harus lebih kecil daripada diameter seedling
  • Entres dipotong sesuai kebutuhan ( 1 buku, 2 buku atau 3 buku tergantung panjang ruas)
  • Sayat miring memanjang di satu sisi, sisi yang lain dipotong seperlunya untuk menghilangkan memar sewaktu penyayatan sisi pertama



  • Pilih permukaan batang seedling yang dianggap sempurna untuk bidang penyambungan (bidangnya mendekati kelengkungan entres)
  • Buat dua torehan memanjang dari atas ke bawah (membentuk angka 11 dengan jarak kedua torehan sedikit lebih besar dari diameter entres), panjang torehan dibuat lebih panjang dari sayatan pada entres
  • Kerat ujung atas torehan lalu kelupas kulit  ke arah bawah (jepit kulit batang di antara ibu jari dan mata pisau)
  • Potong hasil bukaan kulit dan sisakan sedikit (sebagai penyangga sekaligus penutup pangkal entres)
  • Tempelkan permukaan entres yang disayat memanjang pada kambium batang bawah dengan akurat (permukaan sayatan melekat pada kambium sehingga tidak ada celah)


  • Tutup dan lilit titik sambungan dimulai dari bawah ke atas   dengan tali plastik dan lakukan pengikatan (penguncian)
  • Lanjutkan pelilitan hingga seluruh bagian entres tertutup sempurna (berfungsi sebagai sungkup sekaligus pencegah masuknya udara atau air dari luar)
  • Simpan hasil sambungan di tempat yang aman dari kemungkinan adanya benturan
  • Kelembaban tanaman selama pertautan sambungan harus dijaga, apabila media tanam terlalu kering maka ada kemungkinan entres menjadi kering dan mati, begitu pula sebaliknya, bila kelembaban terlalu tinggi maka ada kemungkinan entres membusuk
  • Apabila setelah 3 minggu entres masih segar maka kemungkinan besar penyambungan berhasil
  • Pembukaan tali lilitan dapat dilakukan apabila entres sudah memunculkan tunas, lilitan dibuka akan tetapi tidak seluruhnya, kuncian atau ikatan tidak dilepas
  • Pemotongan seedling dilakukan apabila tunas telah tumbuh minimal 5 cm (pemotongan bisa dilakukan sekaligus atau bertahap dengan menyayat setengah diameter batang bawah dengan jarak kurang lebih 10 cm di atas titik sambung)
  • Selamat mencoba
D. Faktor Penentu (sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan)
    Segala sesuatu yang kita jalani tidak pernah terlepas dari izin Yang Maha Kuasa, akan tetapi dari segi     lahiriah pun kita wajib berusaha. Berikut ini adalah sebagian dari faktor-faktor yang mempengaruhi     tingkat keberhasilan penyambungan
  1. Kualitas seedling (gunakan seedling  yang pertumbuhannya normal, pertumbuhan kambium sedang aktif, terbebas dari bibit penyakit serta cukup umur,diameter batang minimal 1cm, mekin besar makin bagus)
  2. Perlakuan terhadap entres (kesehatan entres, pemupukan pra-sambung, kondisi cuaca saat pengambilan, cara kemas sewaktu pengangkutan)
  3. Alat pemotong dan pisau yang digunakan
            a. Ketajaman (sangat menentukan keberhasilan karena pisau yang tajam dan tipis menghasilkan                 bidang hasil sayatan yang halus dan rata)
            b. Kebersihan (alat harus terbebas dari kotoran berupa tanah, minyak, debu, pestisida, dll)
            c. Sterilitas/tingkat keterbebasan dari patogen (virus, bakteri, jamur)
            d. Ketelitian penyambung saat pengerjaan (kebersihan tangan, keapikan penyayatan, tekanan                     sewaktu pengikatan, hindari perubahan posisi berulang-ulang saat penempatan entres karena                  dapat membuat kambium tanaman tertentu cepat kering atau teroksidasi oleh oksigen di                         udara bebas)
       4. Perlakuan pascasambung 
            Selama proses pertautan tanaman ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, di antaranya:
    1. Sebaiknya tidak melakukan penyemprotan pupuk cair atau  pestisida terutama yaang berbahan kimia. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari cipratan/resapan pupuk/pestisida kimia pada titik luka sambungan karena bisa berakibat fatal (mati jaringan)
    2. Perhatikan waktu/musim penyambungan karena berkaitan serat dengan suhu, kelembaban, pencahayaan. Beberapa tanaman sangat sensitif terhadap kelembaban berlebih ataupu kekeringan. 



DOKUMENTASI FOTO HASIL SAMBUNG SISIP


PEMOTONGAN BATANG BAWAH

Proses pemotongan batang bawah dan pindah tanam (transplantasi)
  • Pada proses sambung sisip terkadang tumbuh akar pada bidang sambungan, hal ini wajar karena batang bawah yang dibuka kulitnya mendapat kelembaban saat luka tersebut terbungkus tali lilitan entres. Akar tersebut kita buang saja karena tidak akan berpengaruh ataupun mengganggu pertumbuhan tunas entres. 
  • Setelah batang bawah dipotong kita juga bisa sekaligus mengganti media tanam baru dan polybag yang berukuran lebih besar. Hal ini dilakukan agar tanaman hasil sambung mendapat nutrisi yang memadai sehingga pertumbuhan lebih optimal.
  • Apabila pemotongan batang bawah dilakukan pada saat tunas entres masih kecil, maka perlu mendapat perhatian lebih. Entres yang masih berukuran kecil sangat rawan patah ataupun terserang hama pengganggu, selain itu tunas yang nasih kecil terkadang tidak tahan terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Maka salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan penyungkupan dan meletakan tanaman di bawah naungan.

Pertumbuhan entres pada usia kurang lebih 1 bulan 
pasca penyambungan

Batang bawah tidak langsung dipotong dan dibiarkan tumbuh untuk beberapa waktu 
agar pertumbuhan lebih optimal selama tunas entres belum memiliki daun dewasa.




Jangan coba menahan bila Anda ingin  senyum-senyum sendiri!

Coba tatap lekat tunas yang baru muncul itu, anggap tanaman ini  milik Anda.
Bagi saya, ia seperti mengajak tersenyum dan berkata :
" Hi.... Nice to meet you....!"






No comments:

Post a Comment

Bagi pengunjung yang memilki pertanyaan, silhkan tulis di sini

CARA SAMBUNG ALPUKAT A. Sekilas Tentang Alpukat Alpukat (Latin: Persea americana ).  Buah Alpukat relatif aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh...